Selasa, 26 Januari 2016

Berbohong demi Kebaikan, Bolehkah?

Berbohong demi Kebaikan, Bolehkah?

ALLAH SWT memerintahkan kepada kita agar senantiasa berbuat jujur, yakni mengatakan sesuatu sesuai dengan kenyataannya. Dan Allah melarang kita untuk melakukan hal yang sebaliknya, yakni berbohong. Namun, ada yang mengatakan bahwa berbohong demi kebaikan itu dibolehkan. Benarkah demikian?

Berbohong memang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS. Setelah menghancurkan patung-patung ia menyimpan kapak yang ia gunakan untuk menghancurkan patung tersebut di salah satu patung yang paling besar, yang sengaja tidak ia hancurkan. Maka, ketika ditanya, ia menjawab bahwa patung yang paling besar itulah yang menghancurkan patung-patung lainnya. Padahal, dialah yang menghancurkan patung-patung tersebut.

Di situlah letak kebohongan dari Nabi Ibrahim AS. Dia tidak mengatakan yang sesuai dengan kenyataannya. Mungkin, inilah yang menjadi alasan bagi orang-orang yang mengatakan bahwa bohong demi kebaikan itu dibolehkan.

Namun ternyata, orang-orang yang berbohong di masa kini, ialah orang-orang yang lebih mementingkan keselamatan dirinya, artinya hanya demi kebaikan dirinya sendiri. Sedangkan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim ialah demi kepentingan umat. Dia berbohong demi menegakkan tauhidnya.

Jadi, dapat dikatakan bahwa berbohong itu boleh demi kebaikan mempertahankan tauhid atau keyakinan kita untuk tetap berpegang teguh dalam agama Allah. Misalnya, ketika kita berada di daerah yang sedang terjadi peperangan antara Muslim dan non Muslim, lalu kita bertemu dengan orang non Muslim, dan ditanya mengenai agama kita, maka boleh jika kita mengatakan bahwa kita itu non Muslim sama seperti mereka. Hal ini dilakukan jika jiwa kita terancam, seperti halnya orang non Muslim itu akan membunuh kita, jika mereka tahu bahwa kita Muslim. Dengan catatan, dalam hati kita tetap yakin untuk selalu berpegang teguh pada agama Allah.

Jika hal lain dari itu, maka berbohong tak usah kita lakukan. Rasulullah SAW sendiri tak pernah mengajarkan kita untuk berbuat bohong. Melainkan ia memiliki trik agar tidak berbohong. Misalnya, dalam suatu kisah dikatakan bahwa pada suatu ketika beliau berjumpa dengan seorang wanita yang sedang dikejar-kejar oleh sekelompok orang. Ketika wanita tersebut berpapasan dengan beliau, wanita itu berpesan agar beliau tidak memberi tahu kepada mereka bahwa ia telah lewat ke sini.

Maka, ketika sekelompok orang tersebut tiba, dan mereka bertanya kepada Rasulullah, “Apakah engkau melihat seorang wanita yang lewat ke arah sini.” Rasulullah SAW kemudian bergeser dari tempat yang beliau pijak, dan mengatakan, “Semenjak aku di sini, aku tidak melihat wanita yang lewat ke arah sini.”

Coba perhatikan kisah itu, apakah Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk berbohong? Tentu tidak, beliau mengatakan yang sesungguhnya. Beliau melihat wanita itu, ketika beliau berdiam diri di tempat yang beliau pijak. Dan beliau mengatakan kepada sekelompok orang tersebut bahwa beliau tidak melihatnya, ketika beliau bergeser dari tempat yang beliau pijak ke tempat yang belum beliau pijak.

Itulah trik yang dilakukan oleh Rasulullah SAW agar terhindar dari perkataa dusta. Trik ini bukan berarti memberikan peluang bagi Anda agar melancarkan aksi bohong Anda, sehingga tidak dikatakan sebagai orang pembohong. Melainkan, hal ini dapat mempermudah Anda untuk menyelesaikan suatu perkara demi kemaslahatan orang lain. Wallahu ‘alam. [



Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

cek juga IG instagram.com/loveislam.id

suamiku ... izinkan aku bekerja

SUAMIKU...IZINKAN AKU BEKERJA

Abang, aku mau kerja!”
“Jangan, lah. Kamu di rumah saja. Istri itu di rumah tugasnya :)”
“Itu, tetangga kita, dia kerja!”
“Hehe …, dia itu guru, sayaang. Dia dibutuhkan banyak orang. Yang membutuhkan kamu tidak banyak. Hanya Abang dan anak kita. Di rumah saja, ya.”
“Itu…, tetangga kita yang satunya, yang sekarang sudah pindah ke kampung sebelah, aku lihat dia kerja. Bukan guru. Tidak dibutuhkan banyak orang.”
“Nanti, tunggu Abang meninggal dunia.”
“Apa-apaan sih?”
“Dia itu janda, sayaaaang. Suaminya meninggal satu setengah bulan yang lalu. Makanya dia kerja.”
“Tapi kebutuhan kita makin banyak, Bang”
“Kan Abang masih kerja, Abang masih sehat, aku masih kuat. Akan Abang usahakan, In syaa AllaaH.”

“Iya, aku tahu. Tapi penghasilan Abang untuk saat ini tidaklah cukup.”
“Bukannya tidak cukup, tapi belum lebih. Mengapa Abang bilang begitu? Karena AllaaH pasti mencukupi. Lagi pula, kalau kamu kerja siapa yang jaga anak kita?”
“Kan ada Ibu! Pasti beliau tidak akan keberatan. Malah dengan sangat senang hati.”
“Istri Abang yang Abang cintai,.. Dari perut sampai lahir, sampai sebelum Abang bisa mengerjakan pekerjaan Abang sendiri, segalanya menggunakan tenaga Ibu. Abang belum ada pemberian yang sebanding dengan itu semua. Sedikit pun belum terbalas jasanya. Dan Abang yakin itu tak akan bisa. Setelah itu semua, apakah sekarang Abang akan meminta Ibu untuk mengurus anak Abang juga?”

“Bukan Ibumu, tapi Ibuku, Bang?”
“Apa bedanya? Mereka berdua sama, Ibu kita. Mereka memang tidak akan keberatan. Tapi kita, kita ini akan jadi anak yang tegaan. Seolah-olah, kita ini tidak punya perasaan.”
“Jadi, kita harus bagaimana?”
“Istriku, takut tidak tercukupi akan rezeki adalah penghinaan kepada Allah. Jangan khawatir! Mintalah pada-NYA . Atau begini saja, Abang ada ide! Tapi Abang mau tanya dulu.”

“Apa, Bang?”
“Apa alasan paling mendasar, yang membuat kamu ingin bekerja?”
“Ya untuk memperbaiki perekonomian kita, Bang. Aku ingin membantumu dalam penghasilan. Untuk kita, keluarga kita.”
“Kalau memang begitu, kita buka usaha kecil saja di rumah. Misal sarapan pagi. Bubur ayam misalnya? Atau, bisnis online saja. Kamu yang jalani. Bagaimana? anak terurus, rumah terurus, Abang terlayani, uang masuk terus, In syaa AllaaH. Keren, kan?”
“Suamiku sayang, aku tidak pandai berbisnis, tidak bisa jualan. Aku ini karyawati. Bakatku di sana. Aku harus keluar kalau ingin menambah penghasilan.”
“Tidak harus keluar. Tenang, masih ada solusi!”
“Apa?”

“Bukankah ada yang lima waktu? Bukankah ada Tahajjud? Bukankah ada Dhuha? Bukankah ada shodaqoh? Bukankah ada puasa? Bukankah ada amalan-amalan lainnya? AllaaH itu Maha Kaya. Minta saja pada-NYA.”
“Iya, Bang, aku tahu. Tapi itu semua harus ada ikhtiar nyata.”
“Kita ini partner, sayang. Abanglah pelaksana ikhtiarnya. Tugas kamu cukup itu. In syaa AllaaH jika menurut AllaaH baik, menurut-NYA kita pantas, kehidupan kita pasti akan berubah.”
“Tapi, Bang?!”
“Abang tanya lagi…, kamu ingin kita hidup kaya, apa barokah?”
“Aku ingin kita hidup kaya dan barokah.”
“Kalau begitu lakukan amalan-amalan tadi. In syaa AllaaH kaya dan barokah.”
“Kalau tidak kaya?”
“Kan masih barokah? Dan…, tahu apa yang terjadi padamu jika tetap istiqomah dengan itu?”
“Apa, Bang?
“Pilihlah pintu Surga yang mana saja yang kamu suka. Dan kamu, menjadi sebenar-benarnya perhiasan dunia.”
*
RasuulullaaHi ShallallaaHu 'alaiHi wa sallam bersabda,

“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam Surga dari pintu manapun yang kau mau”.
(HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘auf dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani).
Sebagaimana sabda RasuulullaaHi ShallallaaHu ‘alaihi wa sallam,

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”
(HR. Muslim dari Abdullah Ibnu Umar)
Beliau juga bersabda:

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.”
(HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)






Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

cek juga IG instagram.com/loveislam.id

burung

JIKA BURUNG SANGAT SABAR MENGASUH ANAKNYA, MENGAPA MANUSIA TIDAK

Semua makhluk pada dasarnya punya nurani untuk saling memberikan cinta pada makhluk yang lain. Lihatlah potret dalam artikel ini, seekor hewan kecil seperti burung pelatuk mau mengasuh anak burung gereja yang masih kecil, sekaligus anaknya sendiri.

Anak-anak burung gereja yang masih lemah ditinggalkan begitu saja oleh induknya. Hal yang tidak biasa terjadi, burung pelatuk yang menemukan anak burung gereja itu menjadi induk pengganti. Dia terbang mencari makanan, menyuapi anak burung gereja tersebut, sekaligus memberi makanan anaknya sendiri.

Perilaku ini sebenarnya tidak normal di dunia hewan. Induk burung biasanya tidak akan meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil hingga mereka bisa terbang dan mencari makan sendiri. Mungkin induk burung gereja itu mengalami kecelakaan atau dimakan pemangsa, sehingga anak-anaknya tidak terawat.

Potret mengagumkan ini diambil oleh fotografer Ekaterina Lashkova, 40 tahun, di Saint Petersburg, Rusia. Dia menemukan sarang dua burung di belakang rumahnya. Ketika melihat perilaku tidak biasa tapi penuh kasih sayang ini, Ekaterina langsung mengabadikannya.

"Begitu induknya pergi, anak burung gereja itu terus menciap-ciap sangat keras, seolah memanggil agar induknya kembali," ujar Ekaterina. "Setelah beberapa menit, tiba-tiba induk burung pelatuk datang ke sarang burung gereja dan memberi makan anak-anak itu,"

"Yang lucu, bayi burung pelatuk tampaknya iri karena ibunya juga memberi makan burung lain," lanjut Ekaterina. "Saya tidak yakin mengapa burung pelatuk itu mau memberi makan bayi burung lain, mungkin itu yang dinamakan naluri keibuan,"

Ini adalah bukti nyata bahwa cinta tidak hanya milik manusia, karena hewan memiliki naluri tersebut. Jika hewan saja bisa memberi kasih sayang pada makhluk lain, seharusnya manusia bisa lebih sabar dan lebih mencintai anak-anaknya.

Kisah ini diperuntukkan dengan banyaknya kasus orang tua yang tega membunuh anaknya yang banyak menghiasi media televisi maupun media online beberapa hari terakhir. Semoga bisa kita ambil hikmah dari kisah ini.

Aamiin...







Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

cek juga IG instagram.com/loveislam.id

semangat yaa

Seringkali Kita mencari sumber semangat jauh-jauh ,
padahal orang tua ada di sisi .

Tatap mereka, rekam semua perjuangannya untukmu
dan menyimpannya dalam memori hatinya .

Dalam sujud malamnya
ada segudang doa untukmu .
Mereka akan selalu tahu akan rasa sedihmu ,
rasa sakitmu, resahmu , kecewamu
yaitu ibumu ... .

Mother .....how are you today ?
Percayalah ukthy
Allah menyayangimu lebih dari apa yang kamu butuhkan



Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

cek juga IG instagram.com/loveislam.id