Barangsiapa yang menghabiskan usianya dengan usaha untuk memperbaiki perbuatan masa lampaunya, maka diampunkan baginya dosa dosa yang telah lampau
Jika Al-Qur’an dapat berbicara
Waktu engkau
masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku. Dengan wudu’ aku kau sentuh
dalam keadaan suci. Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari. Aku engkau
baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari. Setelah usai engkaupun
Selalu menciumku mesra.
Sekarang
engkau telah dewasa. Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku. Apakah aku
bacaan usang yang tinggal sejarah. Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak
menambah pengetahuanmu. Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar
mengaji saja ?
Sekarang aku
engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya. Aku
sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu. Kadangkala aku dijadikan
mas kawin agar enggkau dianggap bertaqwa. Atau aku kau buat penangkal untuk
menakuti hantu dan setan. Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian
dalam kesepian. Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu,
pagi-pagi surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman. Sore
harinya aku kau baca beramai-ramai besama temanmu di surau. Sekarang, pagi –
pagi sambil minum kopi, engkau lebih memilih baca koran pagi atau nonton benita
TV. Waktu senggang, engkau sempatkan membaca buku karangan manusia. Sedangkan
aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa. Engkau
campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan.
Di meja
kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja. Di komputermu pun
kau putar musik favoritmu. Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.
Message temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan. Engkau terlalu sibuk
dengan urusan duniamu.
Benarlah
dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku. Bila malam tiba
engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV. Menonton pertandingan bola
musik atau
film. Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk. Hanya sekedar membaca
berita murahan dan gambar sampah.
Waktupun cepat
berlalu, aku menjadi semakin kusam dalam lemari. Mengumpul debu dilapisi abu
dan mungkin dimakan kutu. Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku
kembali. Itupun hanya beberapa lembar dariku. Dengan suara dan lafadz yang
tidak semerdu dulu. Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap
membacaku.
Apakah koran,
TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan? Bila engkau di kubur
sendirian menunggu sampai kiamat tiba, lalu diperiksa oleh para malaikat
suruhan-Nya. Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat
melaluinya.
Peganglah aku
lagi, bacalah kembali aku setiap hari. Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah
kalamullah. Berasal dari Allah, Tuhan yang maha Mengetahui.
Keluarkanlah
segera aku dari lemari atau lacimu. Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.
agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhlah aku
kembali. Baca dan pelajari lagi aku. Setiap datangnya pagi dan sore hari.
Seperti dulu, dulu sekali. Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos . Di surau
kecil yang damai. Jangan aku engkau biarkan sendiri. Dalam bisu dan sepi.
0 komentar:
Posting Komentar