Jumat, 14 Agustus 2015

Jika Al-Qur’an dapat berbicara

Barangsiapa yang menghabiskan usianya dengan usaha untuk memperbaiki perbuatan masa lampaunya, maka diampunkan baginya dosa dosa yang telah lampau

Jika Al-Qur’an dapat berbicara


Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku. Dengan wudu’ aku kau sentuh dalam keadaan suci. Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari. Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari. Setelah usai engkaupun Selalu menciumku mesra.
Sekarang engkau telah dewasa. Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku. Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah. Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu. Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja ?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya. Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu. Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar enggkau dianggap bertaqwa. Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan setan. Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian. Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu, pagi-pagi surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman. Sore harinya aku kau baca beramai-ramai besama temanmu di surau. Sekarang, pagi – pagi sambil minum kopi, engkau lebih memilih baca koran pagi atau nonton benita TV. Waktu senggang, engkau sempatkan membaca buku karangan manusia. Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa. Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan.
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja. Di komputermu pun kau putar musik favoritmu. Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun. Message temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan. Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku. Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV. Menonton pertandingan bola
musik atau film. Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk. Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah.
Waktupun cepat berlalu, aku menjadi semakin kusam dalam lemari. Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu. Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali. Itupun hanya beberapa lembar dariku. Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu. Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.
Apakah koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan? Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba, lalu diperiksa oleh para malaikat suruhan-Nya. Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
Peganglah aku lagi, bacalah kembali aku setiap hari. Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah kalamullah. Berasal dari Allah, Tuhan yang maha Mengetahui.
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu. Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu. agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhlah aku kembali. Baca dan pelajari lagi aku. Setiap datangnya pagi dan sore hari. Seperti dulu, dulu sekali. Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos . Di surau kecil yang damai. Jangan aku engkau biarkan sendiri. Dalam bisu dan sepi.

0 komentar:

Posting Komentar